Ponpes Hamid Hamzah Bersama UMKM ERKALIMA Olah Hewan Kurban Menjadi Abon

    Ponpes Hamid Hamzah Bersama UMKM ERKALIMA Olah Hewan Kurban Menjadi Abon
    Ponpes Hamid Hamzah Pengolahan Hewan Qurban Menjadi Abon  Sabtu (24/7/2021)

    MAGELANG - Ditengah masih berlangsungnya pandemi virus corona atau Covid-19 yang belum usai, Inisiatif Drs. Giyarto Mp.d Direktur sekaligus Pimpinan Ponpes Hamid Hamzah kerjasama dengan UMKM ERKALIMA Magelang melalui Nasa selaku Musrifah/Pengasuh mempersiapkan produk daging sapi olahan berupa abon. Daging kurban itu untuk para penerima manfaat yang berada di wilayah tertinggal.

    Ponpes Hamid Hamzah dan UMKM ERKALIMA memilih produk olahan kurban berdasarkan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) bernomor 37 Tahun 2019. Tentang pengawetan dan pendistribusian daging kurban dalam bentuk olahan.

    "Di tengah kesiapsiagaan kita berjibaku dengan pandemi Covid-19, pilihan daging kurban dalam bentuk olahan menjadi logis dan efektif, " kata Pimpinan Ponpes Hamid Hamzah kepada awak media, Sabtu (24/7/2021).

    Nasa mengatakan, bentuk olahan daging kurban tertuang di dalam Fatwa MUI Nomor 37 Tahun 2019. Olahan tersebut dapat didistribusikan secara merata hingga ke pelosok wilayah. Dari sekian banyak bentuk olahan daging kurban, Nasa akan memilih produk berbentuk abon atas banyak pertimbangan dan kemudahan distribusinya." terang nasa.

    Nasa mengatakan di pilihnya abon hasil yang dilakukan Tim Ponpes Hamid hamzah dan UMKM ERKALIMA Magelang Tahun 2021 yang melibatkan sampel melalui para binaan mereka. Nasa merangkum secara keseluruhan bahwa produk olahan abon adalah pilihan yang tidak akan mereka sia-siakan."tuturnya.

    "Dalam pandangan kami, lidah orang Indonesia terbiasa dengan cita rasa abon. Produk ini sangat pas untuk kami angkat agar kemanfaatannya dapat dirasakan langsung oleh para penerima manfaat kita yang tengah menghadapi dampak dimasa pandemi Covid-19, " jelasnya.

    Bidang Edukasi dan Kemitraan Ponpes Hamid Hamzah dan UMKM ERKALIMA ini juga menjelaskan banyaknya manfaat yang dihasilkan dari produk abon ini. Di antaranya adalah nilai gizi yang terkandung dari abon dapat meningkatkan daya tahan tubuh manusia.

    Di samping itu, abon memiliki tingkat keawetan hingga enam bulan lamanya. Secara terbuka, Nasa menjelaskan proses pembuatan abon ini dikerjakan oleh mitra ERKALIMA Magelang yang akan dikembangkan. Ia merinci alur produksi abon ini yang dinilainya aman, sesuai protokol pencegahan penularan Covid-19.Pemotongan hewan akan dilakukan secara bersih sesuai syariat dan protokol kesehatan.

    "Terakhir, pendistribusian dilakukan maksimal selama beberapa hari ke depan karena akan menjangkau daerah terpencil." jelasnya.

    Nasa menjamin higienitas abon ini mulai dari proses pemotongan hingga menjadi produk akhir. Di mana pengolahannya dijamin kebersihannya serta profesional." pungkasnya.

    Editor : Agung Sty Jurnalis id

    Agung Libas

    Agung Libas

    Artikel Sebelumnya

    Polsek Windusari Sasar Bansos Sembako untuk...

    Artikel Berikutnya

    Rapat Koordinasi Pengendalian Operasional...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan
    Bakamla RI Berhasil Bantu MV Lena Alami Kerusakan Kemudi di Laut Natuna Utara
    Hendri Kampai: Kualitas tulisanmu adalah kualitas dirimu
    Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad Bagikan Alkitab dan Bacaan Rohani untuk Gereja GPIB di Sei Manggaris

    Ikuti Kami